Aku mulai merasa sakit
Sakit akibat rasa marah yang tak berkesudahan
Atas kata-katamu yang tak tajam
Tapi sanggup merobek-robek semua file kebaikan tentang dirimu
Lalu,
Aku berusaha menyusun serpihannya
Dengan menggali dibalik neuron-neuron otakku
Semua kebaikan tentang mu
Aku sudah merasa sakit
Jauh sebelum pekan itu
Sejak sekian ratus hari lalu
Dengan kecewa yang bagai cermin
Sama namun terbalik gambarnya
Meski sejak itu,
Aku berjanji tak akan pernah lagi merasa sakit
Jikapun kau lakukan hal yang sama padaku
Karena sejujurnya aku tahu
Pengorbananmu lebih besar dari cintaku
Aku mulai merasa sakit
Sakit atas rasa takut yang tak kepada siapaun bisa kubagi
Aku menoleh padamu tapi tembok yang kubangun terlalu tinggi
Aku tak menemukanmu dalam jangkauan tanganku
Aku kehilangan kepercayaan atas ketulusanmu
(Yamaguchi, sekian puluh purnama yang lalu. Beberapa minggu menjelang ujian Doktoral. Entah puisi ini ditulis untuk siapa atau karena kejadian apa. Tapi membacanya saat ini, April 2020, aku seperti diingatkan rasa sakitnya)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete