Skip to main content

ME TIME -- Menghadiahi Diri Sendiri



Setelah berlelah-lelah, bersusah payah ataupun setelah sebuah episode kehidupan bisa dirampungkan dengan baik, seringkali kita merasa patut mendapatkan hadiah. Sayangnya, untuk pencapaian yang bukan sebuah lomba, tak ada siapapun yang berkewajiban memberikan hadiah itu kecuali diri kita sendiri.

Seorang Ibu yang setiap hari sibuk dengan anak-anaknya dan perkerjaan rumah yang tak ada habisnya, terkadang ingin memberikan hadiah untuk dirinya sendiri dengan makan indomie pake telor plus rajangan cabe yang cetar, dibuat di tengah malam saat rumah sudah rapi, anak-anak sudah tidur dan suami sudah lelap. Atau saat anak-anak di rumah neneknya, sang Ibu melarikan diri sebentar, 1-2 jam ke salon untuk facial. Dan itu semua disemuat sebagai me time.

Me time bisa diartikan sebagai sepotong waktu di sekian panjangnya waktu dimana seseorang bisa melakukan apa yang dia inginkan dan dia menikmatinya. Me time seseorang dengan seseorang yang lain bisa saja berbeda, baik dari segi aktifitas maupun spesifikasi waktunya. tapi intinya sebenarnya sama. Me time adalah sebuah hadiah untuk diri sendiri.

Me time menurut saya menjadi penting untuk menyeimbangkan kesehatan jiwa dan raga. Me time tentu tak harus sendirian. Bagi seseorang yang suka berbagi cerita, me time-nya adalah ketika bisa dengan bebas bercerita apa saja dengan teman-temannya tanpa iklan iklan seperti "mama..aku mau pipis" dan sebagainya. Ada lagi yang me timenya adalah sekedar window shopping ke mall. Lihat-lihat ga beli-beli. Melihat susunan barang yang rapi di rak dan baju-baju yang tertata apik menurut warna membuat pikiran seperti ikut tertata rapi. Tapi tentu me time seperti itu akan segera bubar jalan ketika sudah mulai kepingin beli, trus lihat price tag nya yang ternyata mahil...

Menurut banyak research, me time juga ditengarai bisa mengurangi stress. Saya coba search di google scholar dengan kata sandi "me time stress reduction" dan ditemukan 11.000 artikel ilmiah tentang hal tersebut. Sedangkan jika kata sandinya "me time happiness" maka yang keluar adalah 12.000 artikel.

Kalau saya ditanya, biasanya me time ngapain aja? Maka jawabannya akan beragam sesuai kebutuhan. Kadang me time yang saya butuhkan adalah jalan-jalan seputar kampus, lalu mampir ngasih makan ikan di kolam dekat klinik kampus. Atau lain waktu me time saya adalah main Gardenscape sampe 2 jam saat dapet bonus play for 2 hours free. Kali lain me time nya sekedar bikin Indomie goreng dan saya makan sendiri soalnya selama ini saya cuma kebagian koretan sisa Nasywa aja.

Dan hari ini, me time saya setelah banyak hal terjadi selama beberapa hari ini adalah beli seplastik kacang mede di Cosmos seharga 198 Yen, saya makan sendiri sambil nulis tulisan ini.

Kalau me time mu hari ini, apa?

Comments

Popular posts from this blog

Kafunsho, alergi pollen yang datang setiap tahun

Sudah sejak pertengahan Maret tahun ini saya merasakan siksaan setiap pagi yang bersumber dari hidung. Siksaanya berupa hidung meler dan gatel. Melernya itu bening dan banyaaaaak. Banyak banget lah pokoknya sehingga setiap pagi saya harus membawa serta tisyu kemana-mana bahkan ketika harus nongkrong di toilet. Saya kira saya kena flu, makannya saya minum sanaflu. Demikian kata mab Desy Ratnasari ya hehehe. Cuma yang aneh kok kalau saya flu tapi kenapa badan rasanya biasa aja. Ga kayak orang sakit flu gitu. Ok, sanaflu ga mempan maka saya beralih kepada vitamin C. Hampir setiap hari minum UC 1000. Saya agak khawatir juga sama ginjal karena 1000 mg itu guedeee banget lho. Ditambah saya ga begitu suka minum air bening yang fungsinya buat netralisir. Pak guru sempet bilang " Kamu kafun kali... kan sudah tahun ke-5 ini " Tapi saya tetep ga percaya. Masak iya sih kafun pas di tahun terakhir. Perasaan dari tahun tahun sebelumnya ga kayak gini deh masak tahun ini baru mulai.

Buat kamu yang masih ragu menulis di mojok. Iya kamu!

Beberapa pecan yang lalu tulisan ku lolos meja redaksi mojok.co (link nya http://mojok.co/2016/03/surat-untuk-bu-ani-yudhoyono/ ). Web favorit anak muda yang agak nyleneh tapi asyik ini memang menantang sekali. Para penulisnya kebanyakan anak muda-muda yang berdaya nalar mletik. Pinter tapi unik. Yang sudah berumur ada juga sih, kayak si Sopir truk Australia, atau kepala suku Mojok, Puthut EA dan juga wartawan senior Rusdi Mathari. Mereka itu guru maya menulis yang baik. Tulisan mereka, kecuali si supir truk, mengalir dengan indah. Sederhana tapi penuh makna. Alurnya jelas. Kalimatnya mantap tidak pernah bias. Aku selalu dibuat kagum dengan tulisan-tulisan mereka, bahkan yang hanya status Fb. Yang selalu menjadi icon dan lumayan bullyable di mojok itu adalah Agus Mulyadi. Anak muda yang terkenal karena kemrongosan giginya ini selain jadi photosop juga jago nulis. Tulisan-tulisannya di Blog pribadinya khas sekali. Dengan umpatan-umpatan khas magelangan. Plus cerita-cerita lugu yang

Beda Negara, Beda Kota, Beda Vibes-nya [Part 1]

Ga nyampe dua bulan udah mau kelar tahun 2023 ini. Doa-doa di akhir tahun lalu dikabulkan dengan bonus-bonus yang luar biasa. Minta tahun 2023 diisi dengan banyak jalan-jalan, eh beneran dikasi banyak perjalanan baik dalam provinsi beda kabupaten sampe ke luar negeri. Kadang sehari bisa dari pagi mruput ke timur selatan naik-naik ke Gunung Kidul, agak siang turun ke utara kembali ke Sleman, lalu sorenya udah harus ke barat meskipun tujuannya bukan mencari kitab suci. Ada banyak banget PR menulis yang belum sempat dikerjakan. Baik menulis paper maupun menulis catatan perjalanan. Biar ikut les menulisnya itu adalah sibgha hnya ya 👀. Oke lah kita mulai mengerjakan PRnya satu-satu. Tadi pas nongkrong sempet kepikiran mo berbagi kesan saat jalan-jalan ke berbagai negara tahun ini. Kesan ini tentu sifatnya sangat subjektif ya. Masing-masing orang bisa menangkap kesan yang berbeda. Ini menurutku saja, mungkin kamu berbeda, ga papa ga usah diperdebatkan.  1. Bangkok, Thailand     Sampai Bangk