Skip to main content

Naik Air Asia dan bermalam di KLIA 2

Hallo....!!!

Hehehe sudah 1,5 bulan sejak tulisan terakhir tentang sepatu, dan baru ini ada waktu nulis lagi. Secara setelah itu waktunya bener-bener terkuras buat persiapan pulang. Menyeleseikan kerjaan Lab yang tak berujung rasanya. Menyeleseikan paper kedua yang tetap aja masih di keep sama Pak Guru. Mungkin beliau takut saya minta lulus lebih cepet. Ealah pak...selak  ngenes ki lho....

Tak seperti pulang tahun lalu yang sok gaya-gaya-an punya banyak uang naik Garuda Indonesia, tahun ini kami kembali pada cinta pertama hahaha. Apalagi kalau bukan Air Asia. Selain harga satu tiket garuda seharga dua tiket Air Asia, rasa-rasanya, orang pas-pasan kayak kami ini memang cocoknya naik yang kelas ekonomi beginian. Apalagi setelah Air Asia punya rute Osaka-Jogja PP, koper-koper berat isi oleh-oleh eh dagangan itu pun tak membuat kami keberatan menggeret-geretnya. Lha gimana, dari rumah sudah diambil sama Kuroneko untuk dikirim ke Kansai. Di Kansai kami ambil tinggal digledeg ke counter Air Asia, masukin dan sudah, tinggal nanti ambil lagi di Jogja. Naik Air Asia juga membuat kami cukup istirahat. Soalnya ga kegoda nonton film apa main game. Ya iyalaaah....emang ga disedian juga fasilitas entertainment kayak di Garuda gitu loh.

Ada yang baru di Air Asia sekarang, yaitu paketan upgrade. Kalau dulu, kita beli bagasi, beli makan dan pilih tempat duduk itu bayarnya sendiri-sendiri kan...nah sekarang mereka menyediakan paketan itu ketiga items dan itungannya lebih murah sekitar 250rb rupiah-an. Pilihan ini membuat naik Air Asia lebih nyaman beberapa derajat. Saya kemarin sengaja pilih tempat duduk yang enak, di depan ga di belakang. Jadi kalau pembagian makanan dapet duluan hihihi. 

Terminal LCC yang dulu kayak Kampung Rambutan itu pun...sekarang sudah jadi megaaah dan baguuus dengan fasilitas yang mirip-mirip kayak Changi Airport. Mbak-mbak ketinggian nyamainnya...! . Oh maaf...ya pokoknya gitu deh. Meskipun kita dituntut jalan jauuuuuuh dari gate kedatangan ke gate keberangkatan, tapi ga kerasa. Ada banyak lantai berjalan (apa sih nama kerennya??), trus toko-toko di sebelahnya sekedar untuk menghilangkan kebosanan dan meningkatkan kegelisahan hahaha secara cuma bisa ngiler doang ga bisa beli. Mehong mak mehong... Trus juga banyak banget kursi-kursi dari yang berderet kayak di antri rumah sakit, sampai sofa-sofa empuk yang so pasti ga pernah kosong. Lalu juga charger hp gretongan tersebar di setiap gate dan colokan listrik di setiap tiang bulat besar yang dikerubungi para back packer sambil dlosoran. Dan juga...dispenser ciiin...air putih siap minum yang bisa menggantikan air kita yang disita petugas pemeriksaan gate. Tuang aja airnya, bawa botol kosongnya ntar isi di dalem, ga usah beli lagi. Sekali lagi apa sih yang murah kalau dah di Bandara. Mereka kira kita semua yang naik pesawat itu kaya raya semua. Jahhat!!

Nah..kemarin itu karena connecting flightnya lumayan berjarak lama, plus sampai KLIA 2 nya tengah malam, plus kasihan Nasywa kalau tidur di luar gitu (ini modus, emaknya aja yang pingin tidur enak plus mandi air anget), maka saya coba cari-cari hotel buat nginep. Dulu, dua tahun lalu, pernah nginep di Tune Hotel. Kendalanya adalah, kami musti keluar imigrasi dan jalan lumayan jauh. Ga lagi-lagi deh ya...kapok saya, capeknya dobel. Ada sih mobil jemputannya, tapi kamarnya suempit dan pelayan hotelnya jutek-jutek. 

Setelah searching-searching, dapatlah Sama-sama Express Hotel di dalam KLIA 2. Kenapa dikasih embel-embel express? Ya karena di sini booking kamar itu cuma buat 6 jam pemakaian, kalau lebih dari 6 jam entar nambah lagi. Harganya sama kayak booking 12 jam si Tune untuk 6 jam Sama-sama. Tapi karena letaknya di dalam, akhirnya saya pilih ini. Sekalian nyobain gt plus nyari bahan tulisan xixixixi *moduuus..


Nah..itu adalah penampakan depan Sama-sama hotelnya. Malam itu, sebelum masuk ke hotel saya sempet duduk sebentar di luarnya. Trus mbak-mbak yang duduk sederet sama saya nanya, ada ga hotel lain di KLIA 2 ya? Duh mbak...lha aku ra reti no... 
Pas saya tunjukin Sama-sama hotel, dia bilang di sana sudah full booked. Oh Alhamdulillah...untung booking duluan. Petugasnya juga ramah dan cepat melayani, ga bertele-tele. Pokoknya kita kasih lihat passport sama boarding pass (ini syarat boleh nginep di sana) untuk flight selanjutnya dan langsung dikasi kunci kamar. Nasywa bersuka cita dan siap-siap anjrot-anjrotan di spring bed. Maklum ya ibu-ibu...kami di Jepang ga punya kasur, ga punya dipan, ga punya meja kursi. Jadi ya ndeso gitu deeeh... *tutup muka


Malam sebelum kami cek in, saya sengaja mengiderkan pandangan. Nyari-nyari tempat makan buat sarapan esok paginya. Iyes, hotelnya ga ngasih sarapan. Jadi kita beli sarapan sendiri. Di Hotel juga ada sarapan, tapi berhubung itu gadis kecil berjilbab hijau bawa koper merah pingin makan ayam goreng upin ipin, ya sudah pilihannya antara McD atau Popeye. Ya sudah dek, tentukan pilihan besok ya, kita sekarang bobok manies dulu. Siapkan energi ketemu Abah tersayang *ihirrr

Kamar hotelnya juga enak, standard hotel beneran lah ga kayak kamar kos. Luas dan nyaman. Kamar mandinya bersih lengkap dengan toiletries plus. Kamar mandi dengan shower dipisah menggunakan kaca. Air anget dan dingin tersedia. Ya pokoknya standard lah ya. Kalau dengan skor 1-10 hotel ini saya kasih nilai 8,5. Ga bikin kapok dan kalau nanti harus nginep di KLIA 2 lagi, kayaknya ini jadi pilihan pertama. Ga pakai keluar dan jalan jauh, plus yang paling penting nyaman. Letak hotelnya juga strategis. Bener-bener di tengah-tengah jadi mudah dicari. Lingkungan sekitarnya tenang dan banyak restaurant. Dari menu fast food sampai yang India-indiaan, atau timur tengahan. 

Buat kamu-kamu yang kebetulan ada rencana transit di KLIA 2 atau KLIA 1, hotel ini recommended. Bookingnya juga gretongan. Saya sih biasanya booking pakai booking.com karena di sini ga ada Traveloka hihihi... Harganya gimana bu?? Kalau saya sebutin di sini, nanti kalian ga penasaran lagi ah.... *kaboor

Comments

  1. Halo, saya mau tanya nih. saya pesen sama sama express via websitenya sama sama express, itu bayarnya nanti disana atau gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo pak Farkhan, saya tidak punya pengalaman pesan langsung via websitenya sama sama. Jadi tidak bisa menjawab pertanyaan bapak dengan baik. Pengalaman saya memakai booking.com, mereka kasih waktu sampai 3 hari sebelum hari H untuk pembayaran (dipotong dari credit card). Jika dibatalkan sebelum itu maka tidak ada biaya apapun. Demikian semoga mmbantu. Salam

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kafunsho, alergi pollen yang datang setiap tahun

Sudah sejak pertengahan Maret tahun ini saya merasakan siksaan setiap pagi yang bersumber dari hidung. Siksaanya berupa hidung meler dan gatel. Melernya itu bening dan banyaaaaak. Banyak banget lah pokoknya sehingga setiap pagi saya harus membawa serta tisyu kemana-mana bahkan ketika harus nongkrong di toilet. Saya kira saya kena flu, makannya saya minum sanaflu. Demikian kata mab Desy Ratnasari ya hehehe. Cuma yang aneh kok kalau saya flu tapi kenapa badan rasanya biasa aja. Ga kayak orang sakit flu gitu. Ok, sanaflu ga mempan maka saya beralih kepada vitamin C. Hampir setiap hari minum UC 1000. Saya agak khawatir juga sama ginjal karena 1000 mg itu guedeee banget lho. Ditambah saya ga begitu suka minum air bening yang fungsinya buat netralisir. Pak guru sempet bilang " Kamu kafun kali... kan sudah tahun ke-5 ini " Tapi saya tetep ga percaya. Masak iya sih kafun pas di tahun terakhir. Perasaan dari tahun tahun sebelumnya ga kayak gini deh masak tahun ini baru mulai.

Buat kamu yang masih ragu menulis di mojok. Iya kamu!

Beberapa pecan yang lalu tulisan ku lolos meja redaksi mojok.co (link nya http://mojok.co/2016/03/surat-untuk-bu-ani-yudhoyono/ ). Web favorit anak muda yang agak nyleneh tapi asyik ini memang menantang sekali. Para penulisnya kebanyakan anak muda-muda yang berdaya nalar mletik. Pinter tapi unik. Yang sudah berumur ada juga sih, kayak si Sopir truk Australia, atau kepala suku Mojok, Puthut EA dan juga wartawan senior Rusdi Mathari. Mereka itu guru maya menulis yang baik. Tulisan mereka, kecuali si supir truk, mengalir dengan indah. Sederhana tapi penuh makna. Alurnya jelas. Kalimatnya mantap tidak pernah bias. Aku selalu dibuat kagum dengan tulisan-tulisan mereka, bahkan yang hanya status Fb. Yang selalu menjadi icon dan lumayan bullyable di mojok itu adalah Agus Mulyadi. Anak muda yang terkenal karena kemrongosan giginya ini selain jadi photosop juga jago nulis. Tulisan-tulisannya di Blog pribadinya khas sekali. Dengan umpatan-umpatan khas magelangan. Plus cerita-cerita lugu yang

Beda Negara, Beda Kota, Beda Vibes-nya [Part 1]

Ga nyampe dua bulan udah mau kelar tahun 2023 ini. Doa-doa di akhir tahun lalu dikabulkan dengan bonus-bonus yang luar biasa. Minta tahun 2023 diisi dengan banyak jalan-jalan, eh beneran dikasi banyak perjalanan baik dalam provinsi beda kabupaten sampe ke luar negeri. Kadang sehari bisa dari pagi mruput ke timur selatan naik-naik ke Gunung Kidul, agak siang turun ke utara kembali ke Sleman, lalu sorenya udah harus ke barat meskipun tujuannya bukan mencari kitab suci. Ada banyak banget PR menulis yang belum sempat dikerjakan. Baik menulis paper maupun menulis catatan perjalanan. Biar ikut les menulisnya itu adalah sibgha hnya ya 👀. Oke lah kita mulai mengerjakan PRnya satu-satu. Tadi pas nongkrong sempet kepikiran mo berbagi kesan saat jalan-jalan ke berbagai negara tahun ini. Kesan ini tentu sifatnya sangat subjektif ya. Masing-masing orang bisa menangkap kesan yang berbeda. Ini menurutku saja, mungkin kamu berbeda, ga papa ga usah diperdebatkan.  1. Bangkok, Thailand     Sampai Bangk