Skip to main content

Sejenuh Apa Kamu Hari Ini?

(Main gelembung sabun di balkon Keisetsu Sou 102 tahun 2013)

Sejenuh apa kamu hari ini?

Entah hari ke sekian kamu berada di rumah saja, tanpa bebas bisa ke mana saja, demi menjaga diri dan orang lain dari apa yang kau sebut sebagai Virus CORONA.

Sudah berapa pot bunga baru yang kau beli online demi mengikui hasrat masyarakat dunia yang ingin menghibur diri dan meyakini bahwa semua akan baik-baik saja, hingga nanti pot-pot bunga itu kau telantarkan lagi karena sibuk dengan rutinitas lain. 

Rasanya rumahmu yang dulu bukan tempat favoritmu mendadak kamu make over sekian kali sehari dan kamu lengkapi dengan daun-daun hijau entah asli maupun palsu, agar meskipun di dalam rumah tapi kamu tetap bisa merasa dekat dengan alam.

Sejenuh apa kamu hari ini?

Dengan rutinitas sekolah online yang bagi ibu-ibu, dianggap pemicu darah tinggi dan keretakan hubungan anak-orang tua. Tak hanya satu video tentang bagaimana tidak sabarnya seorang Ibu ketika mengajari anaknya belajar. Itu salah siapa sebenarnya? Si Ibu yang kurang sabar atau sang anak yang lebih merasa aman berpendapat karena dengan Ibunya sendiri? Sedangkand engan gurunya dia akan hanya setuju dan setuju. Gurunya salah, si anak ikut salah. Harusnya kita syukuri bukan anak kita ternyata cukup "rebel" dan "kritis" terhadap ilmu baru. Bukan tipe yang iya-iya saja. Apa alcur kita sendiri yang mematikan potensi itu dengan menganggapnya susah diatur.

Guru dan Dosen jenuh mengajar tanpa bisa bercengkrama. Pakai Gmeet atau Zoom pun, saat dia melucu, ada jeda hingga murid-muridnya membuka kunci microvone dan bisa tertawa bersama. Hubungan apa itu sehingga sekedar untuk bisa tertawa pun kamu harus membuka kunci yang membisukanmu? Menyebalkan dan tidak menyenangkan.

Sejenuh apa kamu hari ini?

Dengan berita gonta gantinya jumlah halaman RUU Cipta Kerja yang tiap hari dibahas, dikulitim dicaci, dimaki atau disanjung sebagian orang tapi bahkan barang jadinya saja belum ada. Seperti kita yang mengomentari baju nikahakn seorang artis yang bahkan baru sketsanya saja dipublish di infotaiment. Macam sudah lihat saja benang apa yang dipakai, renda apa yang dipasang, berapa saku yang ditempel. Eh itu baju nikahakan apa seragam pramuka??

Sejenuh apa kamu hari ini?

Hingga saat kamu bangun di pagi hari, rasanya kamu ingin tidur lagi. Tidur yang lebih lama lagi, dan berharap dibangunkan when corona end!!

Comments

Popular posts from this blog

Kafunsho, alergi pollen yang datang setiap tahun

Sudah sejak pertengahan Maret tahun ini saya merasakan siksaan setiap pagi yang bersumber dari hidung. Siksaanya berupa hidung meler dan gatel. Melernya itu bening dan banyaaaaak. Banyak banget lah pokoknya sehingga setiap pagi saya harus membawa serta tisyu kemana-mana bahkan ketika harus nongkrong di toilet. Saya kira saya kena flu, makannya saya minum sanaflu. Demikian kata mab Desy Ratnasari ya hehehe. Cuma yang aneh kok kalau saya flu tapi kenapa badan rasanya biasa aja. Ga kayak orang sakit flu gitu. Ok, sanaflu ga mempan maka saya beralih kepada vitamin C. Hampir setiap hari minum UC 1000. Saya agak khawatir juga sama ginjal karena 1000 mg itu guedeee banget lho. Ditambah saya ga begitu suka minum air bening yang fungsinya buat netralisir. Pak guru sempet bilang " Kamu kafun kali... kan sudah tahun ke-5 ini " Tapi saya tetep ga percaya. Masak iya sih kafun pas di tahun terakhir. Perasaan dari tahun tahun sebelumnya ga kayak gini deh masak tahun ini baru mulai.

Buat kamu yang masih ragu menulis di mojok. Iya kamu!

Beberapa pecan yang lalu tulisan ku lolos meja redaksi mojok.co (link nya http://mojok.co/2016/03/surat-untuk-bu-ani-yudhoyono/ ). Web favorit anak muda yang agak nyleneh tapi asyik ini memang menantang sekali. Para penulisnya kebanyakan anak muda-muda yang berdaya nalar mletik. Pinter tapi unik. Yang sudah berumur ada juga sih, kayak si Sopir truk Australia, atau kepala suku Mojok, Puthut EA dan juga wartawan senior Rusdi Mathari. Mereka itu guru maya menulis yang baik. Tulisan mereka, kecuali si supir truk, mengalir dengan indah. Sederhana tapi penuh makna. Alurnya jelas. Kalimatnya mantap tidak pernah bias. Aku selalu dibuat kagum dengan tulisan-tulisan mereka, bahkan yang hanya status Fb. Yang selalu menjadi icon dan lumayan bullyable di mojok itu adalah Agus Mulyadi. Anak muda yang terkenal karena kemrongosan giginya ini selain jadi photosop juga jago nulis. Tulisan-tulisannya di Blog pribadinya khas sekali. Dengan umpatan-umpatan khas magelangan. Plus cerita-cerita lugu yang

Beda Negara, Beda Kota, Beda Vibes-nya [Part 1]

Ga nyampe dua bulan udah mau kelar tahun 2023 ini. Doa-doa di akhir tahun lalu dikabulkan dengan bonus-bonus yang luar biasa. Minta tahun 2023 diisi dengan banyak jalan-jalan, eh beneran dikasi banyak perjalanan baik dalam provinsi beda kabupaten sampe ke luar negeri. Kadang sehari bisa dari pagi mruput ke timur selatan naik-naik ke Gunung Kidul, agak siang turun ke utara kembali ke Sleman, lalu sorenya udah harus ke barat meskipun tujuannya bukan mencari kitab suci. Ada banyak banget PR menulis yang belum sempat dikerjakan. Baik menulis paper maupun menulis catatan perjalanan. Biar ikut les menulisnya itu adalah sibgha hnya ya 👀. Oke lah kita mulai mengerjakan PRnya satu-satu. Tadi pas nongkrong sempet kepikiran mo berbagi kesan saat jalan-jalan ke berbagai negara tahun ini. Kesan ini tentu sifatnya sangat subjektif ya. Masing-masing orang bisa menangkap kesan yang berbeda. Ini menurutku saja, mungkin kamu berbeda, ga papa ga usah diperdebatkan.  1. Bangkok, Thailand     Sampai Bangk