Sebagian dari kita, atau mungkin banyak juga, yang pernah pada posisi sulit. Harus memilih diantara dua kemungkinan yang sama-sama ga enaknya. Seperti buah simalakama, demikian kata pujangga. Maju kena mundur kena kata Dono, Kasino, Indro. Situasi yang tidak memberikan pilihan lain yang lebih baik. Cuma ada dua, maju atau mundur, ke kanan atau ke kiri, pergi atau tinggal, ambil atau lempar, kabel biru atau merah. Semakin lama berfikir untuk menentukan pilihan, waktu berjalan tak bisa dihentikan hingga bisa-bisa bom nya meledak, menghancurkan tak hanya kita, tapi orang-orang disekitar kita. Dalam posisi ini, salah memilih pun juga salah. Tapi setidaknya sudah berusaha memilih, bukan diam saja termangu menunggu kehancuran tanpa berusaha menghindar atau meredamkan. Ini lebih salah. Kira-kira begitulah yang saya bayangkan ketika mendengar kabar, ada mahasiswi S3 di Lab tetangga yang memutuskan mengundurkan diri di tahun ke-2. Padahal, menurut teman Lab nya dan orang-orang luar Lab ya...