Bagi sebagian orang yang belum pernah merasakan menjadi minoritas, baik itu rasi segi ras, suku maupun agama, pasti akan sulit mengerti apa itu toleransi dan saling menghormati. Meskipun pelajaran PMP/PKn atau apalah namanya sekarang merupakan pelajaran yang paling menyebalkan dan ternyata saya kena karma punya suami dosen PKn, tapi semua moral yang pernah diajarkan itu nempel di otak saya sampai sekarang. Ya, sekarang di mana saya akhirnya mengalami sendiri apa itu menjadi minoritas, dilihat sebagai orang cantik aneh. Bagaimanapun, hidup di Negara yang bukan mayoritas muslim seperti Jepang, membuat saya belajar banyak tentang norma-norma tersebut. Dan saya akui, bahwa orang Jepang sangat tinggi nilai toleransinya. Yah, meskipun mereka sebenarnya juga wataknya hamper sama seperti orang kita, suka mendendam, suka ngomongin orang juga di belakang, tapi semuanya terlihat begitu positif. Di tulisan yang lalu saya pernah menyinggung tentang bagaimana kami bisa sholat di mana saja. Ta...